Kamis, 25 September 2008

STRATEGI MENTAL JUARA



Sebagai warga negara yang sedang berkembang, dengan kondisi krisis, serta semakin ketatnya tingkat persaingan baik persaingan lokal maupun persaingan global, menuntut setiap kita untuk dapat berbuat baik ( lebih cepat, lebih keras, lebih cerdik, lebih profesional, lebih bermoral )

Konsekuensinya sudah JELAS, bahwa jika kita berbuat biasa-biasa saja maka yang kita dapatkan adalah juga biasa-biasa saja sebagaimana kebanyakan orang. Tidak ada pilihan lain kecuali LUAR BIASA ( relatif lebih baik dibanding kebanyak orang ) agar dapat berperan dalam persaingan yang sangat ketat tersebut.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita dapat berbuat LUAR BIASA. Karena begitu mudah kita mengucapkan, tetapi realisasinya sulit. Sering terjadi sudah ada niat melakukan suatu yang LUAR BIASA, tetapi begitu ada rintangan sedikit saja sudah mundur atau berhenti karena merasa gagal. Padahal salah satu kunci orang sukses disekitar kita adalah Ketahanan mereka terhadap rintangan, ketekunan mereka terhadap kebosanan, ketabahan dan ketawakalan mereka terhadap cobaan kegagalan.

Strategi agar berhasil maksimal

Untuk berhasil mejadi LUAR BIASA, perlu keuletan, kesabaran, ketabahan dan hakekatnya tergantung usaha masing-masing. Yang terpenting dalam hal ini adalah BERMENTAL JUARA.
Bagaimana orang-orang yang BERMENTAL JUARA :

1. Berperinsip pilih menjadi luar biasa
sudah terlalu banyak yang biasa-biasa saja. Berbuat lebih baik dibanding kebanyakan, dapat dikatakan LUAR BIASA.

2. Berprinsip lebih baik menjadi lokomotif daripada jadi gerbong
Dengan menekankan sikap proaktif, inovator, tidak sekedar mengekor saja. Tentunya dalam kerangka produktif dan profesional.

3. Berprinsip AKU BISA
Jika berpikir bisa maka akan ada semangat, kemauan dan tindakan kerah mencapai bisa. I can, if I think I can.

4. Berprinsip Stop thinking star acting
Dengan segera melakukan tindakan atau action. Berfikir bisa saja, berfikir baik saja, berfikir tahu saja belum cukup tanpa ada upaya untuk segera bertindak.

5. Ulet dan pantang menyerah
Ulet dan pantang menyerah terhadap kendala yang dihadapi selama perjalanan dalam menempuh karir.

6. Berprinsip keselamatan agar cepat berkembang
Lebih baik dan lebih selamat bersikap low profile high profit jika kenyataannya belum waktunya untuk high profile high profit,. Gengsi dan penampilan saja tanpa memperhatikan kesiapan potensi, akan menyebabkan terhambat dan berhentinya karir.

Hakekatnya tidak ada kata tuntas dalam berkarir, karena selalu berkembang dari waktu ke waktu. Karenanya kemampuan untuk terus mengembangkan kemampuan yang telah ada, akan menjadi salah satu modal menghadapi kemungkinan berbagai perubahan yang dijumpai pada kasus sehari-hari. Semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Tidak ada komentar: