Kamis, 25 September 2008

PROFESIONALISME


Dahulu ada sebuah perguruan yang mengajari bagaimana menjadi Ahli Kunci Terhebat. Perguruan ini telah banyak mengeluarkan lulusan yang mempunyai kompetensi sebagai ahli kunci terkenal.

Ceritanya, ada 2 orang murid terbaiknya telah selesai menimba ilmu sebagai ahli kunci. Ke dua murid tersebut di panggil oleh gurunya yang bernama Ki Kunci Sableng untuk diberi sebuah ilmu pamungkas, dimana ilmu ini hanya diberikan atau diwariskan kepada satu orang saja.

Menghadaplah kedua orang murid tersebut ke hadapan gurunya, “ Maaf guru, ada apa kiranya kami dipanggil untuk menghadap guru.” Ujar kedua murid tersebut bersamaan. Suasana nampak hening, kemudian pecah oleh suara gurunya “ Murid-muridku Joko Gembok dan Joko Grendel, Kalian sudah waktunya untuk menggunakan ilmu kalian selama berguru disini untuk membantu orang lain diluar sana.”, “ Tapi ada satu hal yang ingin guru sampaikan, Aku ingin salah satu dari kalian menerima ilmu terhebat Ahli Kunci, yaitu sebagai Ahli kunci terhebat dan tercepat.”, “ Tapi sayang, ilmu ini hanya aku turunkan untuk satu orang saja diantara kalian.” Kata Ki Kunci Sableng. “ Saya bersedia dan sanggup guru,” kata Joko Gembok, “ Saya juga bersedia dan sanggup guru,” kata Joko Grendel tidak mau kalah. “ Baiklah, karena kalian sama-sama bersedia dan sanggup, maka akan saya adakan sayembara.” Kata Ki Kunci Sableng. “ Barang siapa yang bisa membuka peti yang ada didalam kamar dengan cepat maka dialah pemenangnya dan didalam peti tersebut berisi sesuatu yang berharga,” Kata Ki Kunci Sableng

Akhirnya disiapkan dua buah ruangan dimana disetiap ruangan diletakkan peti dengan posisi dirantai dan terkunci rapat. Dipanggilah kedua murid tersebut. “ Muridku, barang siapa diantara kalian yang bisa buka peti tersebut dalam 5 menit dialah pemenangnya”, kata Ki Kunci Sableng. Terdengar kentongan pertanda perlombaan dimulai. Joko Gembok dan Joko Grendel masuk keruang yang sudah ditentukan.

4 menit berlalu nampak keluar terlebih dulu Joko Gembok sambil membawa gembok yang sudah terbuka dan secarik kertas. Selang beberapa detik menyusul Joko Grendel dengan membawa gembok yang sudah terbuka. Berkumpullah keduanya menghadap gurunya. “ Bagaimana Joko Gembok, Apa kamu berhasil membuka peti tersebut,” Kata Ki Kunci Sableng. “Guru, saya sudah berhasil membuka gembok dan membawa isi yang ada didalam peti,” Jawab Joko Gembok. “ Bagus, Lalu kamu bagaimana Joko Grendel apa kamu juga berhasil,” Teriak Ki Kunci Sableng. “ Berhasil Guru, Tapi maaf guru saya tidak bisa membawa isi peti tersebut,” Jawab Joko Grendel. “ Baik kalau begitu, Sudah saatnya, aku menentukan siapa yang berhak mendapat Ilmu pamungkas dari Aku.” Kata Ki Kunci Sableng. Kedua murid tampak gelisah menunggu hasil dari kerja keras mereka. Ki Kunci Sableng nampak diam sejenak dan mulai mengumumkan siapa yang menjadi pemenangnya. “ Muridku, kerja kalian bagus, ini bukti kalian belajar dengan sungguh-sungguh.”, “ Tapi bagaimanapun hanya seorang saja yang berhak menerima ilmu ini, Aku putuskan kau Joko Grendel sebagai pemenangnya,” Kata Ki Kunci Sableng.

Joko Gembok nampak tidak puas dengan keputusan gurunya, ia protes. “ Guru….. sayalah yang pertama berhasil membuka peti tersebut, jadi saya lah yang berhak.” Kata Joko Gembok. Ki Kunci Sableng terdiam sejenak,” Joko Grendel, kenapa kamu tidak membawa isi peti tersebut kepada ku,” Tanya Ki Kunci Sableng kepada Joko Grendel yang dari tadi hanya diam saja. “ Maaf guru… Tugas saya sebagai ahli kunci adalah hanya membuka kunci, buka melihat dan mengambil isi peti.” Jawab Joko Grendel dengan tegas.

“ Kamu tau sekarang Joko Gembok ! kenapa Joko Grendellah pemenang dan berhak mendapat ilmu pamungkas dariku,” Kata Ki Kunci Sableng. “ Tugas seorang ahli kunci adalah membuka kunci dengan baik dan cepat buka melihat dan mengambil isi peti, kamu paham !”. Kata Ki Kunci Sableng dengan bijak.

Dari kisah tersebut diatas kita bisa mengambil sebuah kesimpulan, bahwa dalam melakukan kegiatan apapun baik bekerja, bisnis dll haruslah kita mempunyai sikap PROFESIONAL. Profesionalisme haruslah dijaga dan dipegang teguh. Dari kisah diatas, apa yang dilakukan oleh Joko Gembok adalah bukan sikap yang profesionalisme. Sebagai ahli kunci seharusnya ia bertugas hanya membuka gembok, bukan mengetahui isi dan membawanya. Seandainya peti tersebut isinya permata, maka cenderung ada keinginan untuk mencurinya.

Berbeda dengan yang dilakukan oleh Joko Grendel, Ini contoh sikap yang profesionalisme. Dia menjalankan tugasnya sebagai ahli kunci, dia tidak mau tahu apa yang ada didalam peti tersebut. Karena tugas ahi kunci hanyalah sebatas membuka kunci bukan ingin mengetahui isi peti. Jika kita ingin tahu isi peti tersebut maka cenderung kita bisa menjadi pencuri karena ingin memilikinya.
Semoga cerita sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar: