Kamis, 25 September 2008

KISAH ANAK RAJAWALI



Disuatu hutan terlihat sedang terjadi badai yang dasyat, Angin puting beliung begitu hebatnya. Pohon seperti akan roboh ditiup angin yang sangat kencangnya. Hewan-hewan semua sedang sembunyi disarangnya masing-masing. Terlihat sebuah sarang burung diujung pohon yang tinggi yang bergerak mengikuti gerakan pohon yang tertiup angin, seakan mau lepas dari pohon tersebut. Begitu kencangnya hembusan angin…. akhirnya terbang juga sarang tersebut dan jatuh di pinggir hutan.

Setelah badai redah, dan alam menjadi normal. Kegiatan sudah mulai berjalan seperti biasanya. Ada seorang pencari kayu yang berangkat ketengah hutan. Sesampainya ditepi hutan, ia melihat sarang burung yang jatuh, dibuka dan dilihatnya isinya. Ternyata isinya sebuah telur dengan bentuk yang lebih besar dari telur yang pernah ia lihat dikampungnya.

Karena merasa kasihan, dibawa pulanglah telur tersebut. Kebetulan pencari kayu ini mempunyai peternakan ayam. Ditaruhlah telur tersebut kesalah satu pertarangan tempat ayam betina yang mengerami telurnya. Setelah beberapa hari lamanya, akhirnya menetaslah telur tersebut, termasuk telur yang ditemukan dipinggir hutan tersebut.

Karena mereka dierami oleh induk yang sama, maka tentulah anak-anak ayam tersebut selalu main bersama, bentuk mereka pun sama, mempunyai sayap, paruh, dan kedua kaki. Anak-anak ayam tersebut makan dengan makanan yang sama. Hingga beberapa bulan, anak-anak ayam tersebut sudah mulai besar.

Anak-anak ayam dan induknya, nampak bermain dan mencari makan di ladang bapak pencari kayu. Nun jauh dilangit, terlihat burung rajawali yang sedang mengawasi anak-anak ayam tersebut. Burung tersebut terbang berputar-putar dengan gagahnya. Sekali-kali menukik kebawah kearah anak ayam tersebut. Tentulah anak ayam dan iduknya berlari untuk berlindung. “ Woo, gagahnya hewan itu, bisa terbang dan tentunya bisa pergi kemanapun ia mau, Aku ingi bisa terbang seperti itu,” gumam anak ayam berbeda bentuk. “Ah, mana mungkin kita bisa terbang seperti itu, kita kan cuma anak ayam,” Komentar anak ayam satunya.

Karena kagumnya anak ayam yang berbeda tersebut keluar dari persembunyiannya untuk melihat Rajawali yang gagah tersebut. “ Hai, kamu kenapa kamu diam saja seperti ayam, jalan dan mematuk-matuk tanah, Terbanglah kemari bersamaku” teriak Rajawali tersebut. “ Aku ayam dan bukan seperti engkau yang bisa terbang diangkasa,” jawab anak ayam tersebut. “ Cobalah terbang, maka kamu akan bisa,” teriak Rajawali dari atas. “ Aku tidak bisa, karena aku ayam,” Teriak anak ayam tersebut.

Akhirnya Rajawali tersebut menukik dengan cepat dan menyambar anak ayam tersebut, sekali terkam weees berhasillah anak ayam tersebut diraihnya. Dibawah terbang sangat tinggi oleh Rajawali. “ Lepaskan aku, aku takut, aku tidak bisa terbang,” Teriak anak ayam tersebut. “ Kamu bukan ayam, cobalah belajar terbang,” Teriak Rajawali.

Dilepaskanlah anak ayam tersebut. Dan jatuhlah kebawah ….. “ Hai, buka sayapmu, rentangkanlah, kepak-kepakkanlah sayapmu …. Pasti kamu bisa terbang,” Teriak Rajawali. Ayam tersebut akhirnya melakukan perintah Rajawali, dikepak-kepakan sayapnya dan wuus dia mulai dapat menahan laju jatuh badan nya, dikepak-kepakan lagi dan ia mulai bisa terbang. “ Hore, aku bisa terbang,” Teriak anak ayam tersebut. “ Benarkan… kamu bukan anak ayam, kamu sama seperti aku, yaitu seekor burung Rajawali,” Teriak burung Rajawali

Dari Kisah diatas kita bisa manarik sebuah kesimpulan bahwa kita harus bisa mengenal jadi diri kita sendiri, Kemampuan yang terpendam yang kita miliki kalau tidak kita gali maka kita tidak pernah bisa melakukan apa yang sebetulnya bisa kita lakukan. Anak ayam yang sebetulnya anak seekor burung rajawali, merasa dirinya sebagai anak ayam, padahal dia punya kemampuan untuk bisa terbang seperti burung.

Mencoba dan mencoba adalah cara yang baik untuk mencari jati diri dan menggali kemampuan yang kita miliki. Karena kemampuan diri inilah yang dapat mengantar kita bisa menjadi orang sukses. Cobalah untuk menjadi diri sendiri. Semoga cerita Rajawali ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar: